FILSAFAT ILMU


Nama : Herman Johanes Manurung

Nim : 193020702041

Mata Kuliah   : Filsafat

Dosen             : Dr. R. Sally Marisa Sihombing, S. IP., M.Si

            Berikan masing-masing contoh dari pemikiran ontologism, epistomologos,Aksiologi.

Pengertian Ontologis, ontologis berasal dari bahasa yunani “onto”  yang artinya kenyataan yang sesungguhnya . sedangkan secara terminologi arti dari ontoogis adalah ilmu yang mempelajari mengenai sesuatu yang benar-benar ada dan benar adanya. Obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Setelah menjelajahi segala bidang utama dalam ilmu filsafat, seperti filsafat manusia, alam dunia, pengetahuan, kehutanan, moral dan sosial, kemudian disusunlah uraian ontologi. Maka ontologi sangat sulit dipahami jika terlepas dari bagian-bagian dan bidang filsafat lainnya. Dan ontologi adalah bidang filsafat yang paling sukar. Ditinjau dari segi ontologi, ilmu membatasi diri pada kajian yang bersifat empiris. Objek penelaah ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hal-hal yang sudah berada diluar jangkauan manusia tidak dibahas oleh ilmu karena tidak dapat dibuktikan secara metodologis dan empiris, sedangkan ilmu itu mempunyai ciri tersendiri yakni berorientasi pada dunia empiris. Berdasarkan objek yang ditelaah dalam ilmu pengetahuan dua macam:

1. Obyek material (obiectum materiale, material object) ialah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu.

 2. Obyek Formal (obiectum formale, formal object) ialah penentuan titik pandang terhadap obyek material.

Ilmu pengetahuan dalam hal ini ditentukan oleh metodis, sistematis (saling berkaitan), dan rasional (berdasarkan fakta). Seperti Benda mati, Benda hidup, manusi individu, dan lain sebagainya. 

Contoh Ontologi Pendidikan yaitu: Apa hakikatnya Pendidikan yang di dirikan pemerintah.

Pengertian Epistomologis, Epistomologis berasal dari bahasa yunani “episteme” yang berarti pengetauan, dan “logos” yang berarti teori, jadi epistomologis adalah  teori pengetahuan  yang dimana kajian dari epistomologis ini membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu-ilmu, hal-hal apakah yang harus di perhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya.

Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu hal.20 Jadi yang menjadi landasan dalam tataran epistemologi ini adalah proses apa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika, bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan seni, apa yang disebut dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni dan kebaikan moral. Dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan tidak cukup dengan berpikir secara rasional ataupun sebaliknya berpikir secara empirik saja karena keduanya mempunyai keterbatasan dalam mencapai kebenaran ilmu pengetahuan. Jadi pencapaian kebenaran menurut ilmu pengetahuan didapatkan melalui metode ilmiah yang merupakan gabungan atau kombinasi antara rasionalisme dengan empirisme sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi. Banyak pendapat para pakar tentang metode ilmu pengetahuan, namun penulis hanya memaparkan beberapa metode keilmuan yang tidak jauh beda dengan proses yang ditempuh dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu rangkaian prosedur tertentu yang diikuti untuk mendapatkan jawaban tertentu dari pernyataan yang tertentu pula. Epistemologi dari metode keilmuan akan lebih mudah dibahas apabila mengarahkan perhatian kita kepada sebuah rumus yang mengatur langkah-langkah proses berfikir yang diatur dalam suatu urutan tertentu Kerangka dasar prosedur ilmu pengetahuan dapat diuraikan dalam enam langkah sebagai berikut:

 a. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah

 b. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan

c. Penyusunan atau klarifikasi data

 d. Perumusan hipotesis

 e. Deduksi dari hipotesis

f. Tes pengujian kebenaran

 Keenam langkah yang terdapat dalam metode keilmuan tersebut masingmasing terdapat unsur-unsur empiris dan rasional. Menurut AM. Saefuddin bahwa untuk menjadikan pengetahuan sebagai ilmu (teori) maka hendaklah melalui metode ilmiah yang terdiri atas dua pendekatan: Pendekatan deduktif dan Pendekatan induktif. Kedua pendekatan ini tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan salah satunya saja, sebab deduksi tanpa diperkuat induksi dapat dimisalkan sport otak tanpa mutu kebenaran, sebaliknya induksi tanpa deduksi menghasilkan buah pikiran yang mandul. Proses metode keilmuan pada akhirnya berhenti sejenak ketika sampai pada titik “pengujian kebenaran” untuk mendiskusikan benar atau tidaknya suatu ilmu. Ada tiga ukuran kebenaran yang tampil dalam gelanggang diskusi mengenai teori kebenaran, yaitu teori korespondensi, koherensi dan pragmatis. Penilaian ini sangat menentukan untuk menerima, menolak, menambah atau merubah hipotesa, selanjutnya diadakanlah teori ilmu pengetahuan.

Pengertian Aksiologi, Aksiologi Berasal dari kata “Axios” yang berarti nilai dan “Logos” yang berarti pemikiran, jadi aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas hakikat nilai yang ditinjau dari kefilsafatan. Inti dari Aksiologi ada dua yaitu etika dan estetika. yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan penggunaan ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti secara moral? Bagimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral? Demikian pula aksiologi pengembangan seni dengan kaidah moral, sehingga ketika seni tari dangdut Inul Dartista memperlihatkan goyangnya di atas panggung yang ditonton khalayak ramai, sejumlah ulama dan seniman menjadi berang. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penemuan nuklir dapat menimbulkan bencana perang, penemuan detektor dapat mengembangkan alat pengintai kenyamanan orang lain, penemuan cara-cara licik ilmuan politik dapat menimbulkan bencana bagi suatu bangsa, dan penemuan bayi tabung dapat menimbulkan bancana bagi terancamnya perdaban perkawinan.

Jadi dari  masing- masing pemikiran ontologism, epistomologos, Aksiologi, memiliki yang namanya keteraitan dan saling berhubungan dan saling menghubungkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILSAFAT ILMU (2)

Review Jurnal Filsafat Ilmu